Kisruh Kongres PSSI


Kekisruhan yang terjadi pada Kongres PSSI kemarin dipandang memalukan dan menjadi contoh tak bagus untuk generasi muda. Agum Gumelar dinilai tidak taktis, kelompok 78 bermain tidak cantik.

Demikian disampaikan ketua Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI), Taufik Jursal Effendi, dalam bincang-bincang dengan detiksport, Sabtu (21/5/2011), terkait Kongres PSSI di hotel Sultan, yang dihentikan karena deadlock Jumat malam.

"Ini sepakbola sudah bikin bikin malu. Kita dikasih contoh yang tidak bagus, di depan anak-anak, generasi muda. Saling ngotot di antara dua pihak," tutur Taufik.

Lebih detil ia mengatakan, Komite Normalisasi melakukan sebuah kesalahan atas kejadian ini karena tidak melakukan pendekatan terlebih dulu dengan kelompok 78 sebelum kongres. Tapi ketuanya, Agum Gumelar, malah mengadakan pertemuan dengan para calon ketemuan.

"Semestinya ini sudah bisa diprediksi. Bahkan sudah ada isu mosi tidak percaya pada Pak Agum. Seharusnya KN dan Pak Agum tanggap, bahkan kalau perlu ajak duduk dulu; ini mau diselamatkan atau tidak.

"Kelompok 78 juga sudah harus berpikir jernh, lebih memikirkan kepentingan nasinal. Kalau tuntutan mereka tak bisa dipenuhi, semestinya mereka bisa melakukan lobi, meminta skorsing barang 1 jam untuk bicara dengan Pak Agum. Tapi yang terjadi ini malah dipertontonkan di depan masyarakat. Kalau begitu, mereka takkan dapat nama (citra)," paparnya.

Taufik menilai, pertentangan di antara KN dengan Kelompok 78 mencapai puncaknya di kongres semalam karena tidak ada komunikasi yang lebih baik. Untuk mengurangi atau menghilangkan kecurigaan masing-masing, mereka semestinya bisa duduk bersama dulu.

"Menurut saya, Kelompok 78 mungkin cuma bisa turun tensinya kalau ada GT-AP. Itu yang blunder. Semestinya dua hari lalu KN bertemu dengan mereka dan GT-AP. Kalau mau ngotot-ngototan, di situ saja sekalian, jangan pas kongres."

Selanjutnya, sambung pria yang pernah menjadi manajer timnas U-13 di kejuaraan AFC Cup 2009 di Malaysia itu, pemerintah harus mengambil tindakan kongkret dan tegas supaya roda persepakbolaan nasional bisa berjalan dengan lebih baik.

"Saya mengusulkan, Menpora membentuk semacam pelaksana harian. KN biarkan kerja dengan FIFA dan lain-lain. Pemerintah harus turun tangan supaya ada ketegasan. 'Ini negara, yang tidak mau ikut silakan keluar dari Indonesia'. Kita masih bisa menghindari sanksi FIFA terutama untuk menyelamatkan agenda SEA Games dan Piala AFF U-23," tukasnya.

Terakhir, Taufik meminta semua pihak kembali berusaha dengan lebih baik dengan duduk bersama. "nisiatif dari pemerintah. Tidak boleh ada lagi yang ngotot-ngototan. Ini rembug merah-putih. Kalau masih merasa sebagai orang Indonesia, ya tolonglah kepala dingin."

source : http://www.detik.com/


0 comments to "Kisruh Kongres PSSI"

Post a Comment

Powered by Blogger.

Pakmi's Zone

Assalamualaikum ... Di dalam blog inilah aku menuliskan sebagian ilmu dan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang ku dapat selama ini. Mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan. Blog ini mencakup segala hal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, tetapi yang paling banyak adalah tentang dunia maya dan digital. Semoga ulasan dari saya bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian .. Wassalamualaikum ...

About Me

My photo
Hanya orang biasa yang tak luput dari dosa dan kesalahan. =D

Followers

My Friends Blog

YM

Chat

Visitors

Share This !

Web hosting for webmasters